“Saya Sunan Kalijaga…,kalian mau ngobati orang ini apa mau mencabut ilmunya?” itulah ucapan dari pasienku, Bambang, 42 tahun, yang datang kerumahku dengan diantar oleh teman kantor serta istrinya pada malam hari sekitar pukul 22.00.
Sebenarnya saat itu Bambang sedang bekerja sebagai Komandan security disebuah hotel berbintang yang berlokasi dekat dengan Patung Pancoran, di Jakarta Selatan. Karena sudah merasa tidak tahan dan tidak kuat lagi, maka dimalam hari itu juga dia datang dan ingin berobat kepadaku. Kebetulan saat itu dirumahku sedang berkumpul beberapa orang Tim-ku.
Penyakit Bambang ini memang sedikit aneh, betapa tidak, kalau dilihat secara fisik dia sehat, bahkan tidak ada tanda-tandanya dia menderita sakit. Namun, menurut keterangan dari istri dan teman kantornya, mengatakan bahwa Bambang seringkali seperti ini, KESURUPAN dan makhluq ghoib yang masuk ketubuhnya selalu mengaku sebagai ruh dari Sunan Kali Jaga. Bila selesai dari kesurupan seperti ini, tubuh Bambang biasanya akan terasa sakit dan pegal yang bukan alang kepalang. Ngilu, nyeri dsb.
Reaksi Bambang yang demikian (mengaku sebagai Sunan Kali Jaga) tidak terjadi langsung begitu saja, tetapi melalui proses, jelasnya setelah aku bersama Tim membacakan ayat-ayat Al Qur’an yang kami hafal, selang beberapa menit kemudain Bambang menggerakkan seluruh anggota tubuhnya dan mengaku sebagai Sunan Kali Jaga.
“Kamu bohong !” bentakku pada Bambang dan juga pada makhluq ghoib yang mengaku sebagai ruhnya Sunan Kalijaga, anggota walisongo yang terkenal itu.
Bambang tidak menjawab bentakan aku, dia cuma bereaksi dengan mulutnya yang menyeringai, matanya dirapatkan, kedua tangannya bergerak keatas, kesamping bahkan ada gerakan tangan seperti orang yang menyembah : kedua telapak tangannya dirapatkan, lalu ditaruh didepan mulut dan hidungnya.
Aku berdo’a pada Allah Swt agar Bambang disembuhkan dari penyakitnya, aku bacakan lagi beberapa ayat Al Q!ur’an yang mulia, dan Alhamdulillah….dengan ijin Allah Swt Bambang sembuh sampai sekarang (Oktober 2010) tidakk pernah kambuh lagi. Alhamdulillah…Amin Ya Robbal’alamin.
***
Ada pula kisah lain yang aku alami saat aku mengobati SUTARDJO, 48 tahun, pasienku yang mengaku belajar NGELMU dari seseorang.
“Saya itu bersahabat dengan PRABU KIAN SANTANG dan seluruh wali songo” kata SUTARDJO kepadaku setelah aku mendeteksinya bahwa dia mempunyai ilmu yang tidak baik.
“Hati-hati ya pak !” kataku mengingatkannya.
“Lhooo…menurut keterangan guru saya, bahwa kelompok kami itu bersahabat dengan Prabu Kian Santang dan seluruh wali songo…” jawab Sutardjo sedikit emosi untuk meyakinkan aku.
Setelah melalui penjelasan yang cukup jelas dan panjang, akhirnya aku katakan padanya, bahwa aku bisa membuktikan kepadanya tentang ilmu yang dipelajarinya itu sebenarnya ilmu yang salah, ilmu yang dimasuki jin. Aku tawarkan kembali lagi padanya, apakah dia mau membuktikan tentang ucapanku tadi.
Sutardjo merenung dan berfikir sejenak sambil mengambil posisi duduk bersila seperti orang semedi, posisi kedua jari tengahnya dipertemukan dengan jari jempol. Kedua matanya dipejamkan. Aku amati sejenak, sepertinya posisi duduk seperti itu aku kenal, yah, aku kenal, itu adalah posisinya duduk patung budha yang aku lihat di Candi Borobudur.
“Baik, sekarang saya sudah siap untuk membuktikan ucapan bapak…!” kata Sutardjo masih dengan posisi duduk seperti tadi dan mulutnya komat-komit.
Aku berdoa pada Allah Swt agar aku diberikan kekuatan dan kemampuan dalam “arena” pembuktian ini. Aku baca Ayat-ayat Al Qur’an yang aku hafal. Baru lima menit berlalu, aku lihat wajah Sutardjo berkeringat kecil, mulutnya bergerak dengan gerakan yang mirip orang sedang kesurupan. Tubuhnya bergerak memutar, kedua tangannya diangkat keatas seperti sedang mengambil sesuatu, tapi tidak bisa. Tangan itupun dikembalikan lagi seperti pada posisi semula.
Aku terus membaca Ayat-ayat Al Qur’an, dan….tiba-tiba tubuh Sutardjo lemah dan lemas.
“Pak Tardjo, ada makhluq ghoib yang keluar dari tubuh bapak. Keluarnya dari bagian belakang tubuh bapak…” kataku tiba-tiba mengagetkan Sutardjo.
“Apa…?” jawab Sutardjo langsung menghentikan “ritualnya” itu.
“Ya, ada jin yang keluar dari tubuh bapak !”.
“Siapa dia ?” tanya Sutardjo penasaran.
Aku sidang jin itu dengan beberapa pertanyaan. Pertanyaanku sengaja aku keraskan agar Sutardjo mendengarnya. Jin itu mengaku, bahwa dia adalah bangsa jin yang beragama Islam, JIN ITULAH YANG SERING MEMBISIKAN PADA TELINGA DAN HATI SUTARDJO DENGAN MENGAKU-AKU SEBAGAI PRABU KIAN SANTANG.
Sutardjo terkejut tidak percaya, dan akupun tidak memaksanya untuk percaya. Aku jelaskan lagi, bahwa kedatangan jin itu yang kemudian masuk pada tubuh Sutardjo adalah saat Sutardjo sedang mengamalkan ilmu dari gurunya. Atas petunjuk gurunya, Sutardjo saat mengamalkan ilmu itu berniat memanggil Prabu Kian Santang. Menurut pengakuan jin yang kini sudah berada di luar tubuh Sutardjo, saat itu dia sedang lewat dekat rumah Sutardjo. Dia melihat Sutardjo sedang membaca sesuatu yang auranya langsung ditangkap oleh si jin ini. Lalu jin itu datang dan masuk kedalam tubuh Sutardjo.
Jin itu mengaku, bahwa dia sering memberi bisikan pada Sutardjo saat dia memanggil Prabu Kian Santang ketika Sutardjo mengalami hal-hal yang penting dan darurat.
Seperti biasanya maka akupun berdo’a pada Allah Swt agar Sutardjo disembuhkan dan dilindungi dari bisikan dan gangguan makhluq ghoib yang zholim dan bathil. Seperti halnya juga Bambang, maka Sutardjo pun kini tidak seperti dahulu lagi, kini dia lebih tekun dalam beribadah. Dia sudah bebas dari “kungkungan” makhluq ghoib yang bathil. Alhamdulillahi robbil’alamin.
***
Kisah nyata yang lainnya adalah:
“Sampurasuuun….” ucap Tata, 35 tahun, pria asal Karawang yang datang kerumah guruku karena ingin berobat. Saat itu aku memang sedang berada di rumah guruku, alm. Ust. Ibrohim Ilyas.
Tata sampai dirumah guruku sekitar pukul 21.00, jaraknya hanya sekitar 20 menit setelah kedatanganku. Lalu setelah basa-basi sebentar, Tata menjelaskan maksud kedatangannya pada guruku, dia ingin berobat dari penyakit yang sulit sembuh : penyakit was-was dan halunisasi.
Singkat cerita, akhirnya Tata aku obati bersama Ust. Ahmad Ferdi. Aku membaca beberapa ayat Al Qur’an, kemudian :
“Sampurasuuun…..” kata Tata sambil membungkuk dan merangkang. Kedua jari tangannya mencengkeram kuat lantai. Mulutnya berbunyi karena gigi-giginya digigit kuat. Gemeretek…..
“Siapa kamu..?” tanya aku.
“Prabu Siliwangi…!” aku dan Ust. Ahmad Ferdi tersenyum mendengar pengakuan Tata ini.
Kami tenang, biasa-biasa saja , kami sudah terbiasa menghadapi orang yang semacam Tata. Entah sudah berapa kali kami menghadapi dan menangani orang yang mengaku dimasuki ruh orang-orang terkenal.
“Bohong..! kamu bukan Prabu Siliwangi…Ayo sekarang kamu keluar dari jasad tubuh orang ini !” kataku membentak sambil mengeraskan perutku.
Tata tidak menjawab, dia hanya menggelangkan kepala pertanda makhluq ghoib yang masuk kedalam tubuhnya tidak mau keluar. Kami bersabar, dan berharap agar makhluq ghoib itu segera keluar dari tubuh Tata dengan suka rela. Sepuluh menit berlalu, makhluq ghoib yang masuk dalam tubuh Tata tetap saja tidak mau keluar meskipun sudah kami perintahkan berulang kali.
Akhirnya aku dan Ust. Ahmad Ferdi sepakat untuk mengeluarkan makhluq itu secara paksa :
“Laailaaha illallooh…!” jari telunjuk kananku mengarah pada Tata.
“Ampuuuuun……panaaaas……!” Tata menjerti keras, suaranya menghiba. Tubuhnya menempel di lantai tidak bisa bergerak dan tanpa reaksi seperti kali pertama kami menanganinya.
Setelah 15 menit berlalu, akhirnya Tata siuman, dia sembuh total setelah makhluq ghoib yang mengaku sebagai Prabu Siliwangi kami paksa keluar dari tubuh Tata.
Setelah betul-betul normal dan Tatapun bisa berdialog dengan nyaman, lalu Ust. Ahmad Ferdi bicara pada Tata:
“Tolong keluarkan jimat yang bapak simpan didompet !”
Tata terkejut, kok bisa tahu, begitu mungkin pikiran Tata. Kemudian dia mengeluarkan jimat yang kami maksudkan.
“Benda inilah yang membuat bapak seperti ini, kesurupan dan mengaku sebagai Prabu Siliwangi. Semua itu bohong, Pak. Darimana bapak dapatkan benda jimat ini?” tanyaku datar
Lalu Tata bercerita, bahwa jimat itu dia dapatkan dari seseorang yang mengaku sebagai guru supranatural. Tata mendapatkan jimat itu setelah dia mengeluarkan sejumlah uang yang banyak sebagai MAHAR nya. Konon menurut penjelasan dari orang yang memberi jimat itu, bahwa Tata akan dibantu oleh KHODAM jimat itu yang berbentuk macan. Macan itu akan membantu Tata dalam segala situasi dan kondisi. Jimat itu katanya akan membuat Tata percaya diri, selalu berhasil dalam usaha, disegani orang dan masih banyak lagi khasiat lainnya. Namun&nbs p;dari kenyataan yang ada dan selalu dirasakan oleh Tata adalah justru sebaliknya, dia merasakan gelisah, resah, mudah marah, sulit mencari nafkah dan tidak mau sholat fardhu yang lima waktu.
Aku dan Ust Ahmad Ferdi berdo’a pada Allah Swt agar DIA menyembuhkan “penyakit” Tata, dan sampai sekarangpun (Oktober 2010) Tata tidak pernah lagi datang atau menghubungi kami lewat telpon atau SMS. Padahal kami sudah memberikan nomor HP kami kepadanya agar segera menghubungi kami bila suatu saat dia membutuhkan pertolongan kami. Alhamdulillaahi robbil’alamin.
***
Kepada siapa saja yang membaca kisah nyata ini, aku ingin memberi saran dan hanya sekedar mengingatkan saja, aku tidak berniat menggurui anda semua, tapi sebagai sesama muslim aku merasa terpanggil untuk mengingatkan saudara-saudaraku yang seiman dan seagama, janganlah anda langsung percaya pada seseorang yang mengaku punya khodam malaikat, atau bersahabat dengan ruh orang –orang terkenal, atau dimasuki oleh ruh wali Allah.
Menurut hemat kami yang lemah disisi Allah Swt, berdasarkan dari pengalaman kami selama menangani orang-orang yang semacam Bambang, Sutardjo dan Tata adalah, bahwa :
RUH MANUSIA YANG SUDAH WAFAT TIDAK AKAN PERNAH MAU MASUK KEDALAM TUBUH MANUSIA APALAGI YANG MASIH HIDUP, ATAU MANUSIA YANG SUDAH WAFAT SEKALIPUN.
KENAPA DEMIKIAN? JAWABANKU HANYA PAKAI LOGIKA SEDERHANA, KARENA MANUSIA YANG MASIH HIDUP ITU RUHNYA MASIH BERADA DI JASADNYA. SECARA LOGIKA, MANA MUNGKIN RUH ORANG YANG SUDAH WAFAT MASUK KEDALAM JASAD ORANG YANG MASIH HIDUP, SEDANGKAN RUHNYA ORANG YANG MASIH HIDUP MASIH TINGGAL DI TUBUH ORANG ITU. KALAU RUH ITU MASUK KEDALAM JASAD MANUSIA YANG MASIH HIDUP, ITU BERARTI ADA DUA RUH DALAM SATU TUBUH MANUSIA. LALU DIMANA RUH YANG BARU ITU MENGAMBIL TEMPAT DI TUBUH ORANG YANG MASIH HIDUP ITU?
DENGAN DEMIKIAN MAKA YANG MASUK KEDALAM TUBUH MANUSIA YANG MASIH HIDUP ITU ADALAH JIN QORIN, JIN YANG MENDAMPINGI MANUSIA SEJAK LAHIR SAMPAI MANUSIA WAFAT.
***
KEPADA ANDA YANG PERNAH MELAKUKAN RITUAL KEHADIRAN (MEMANGGIL RUH ORANG YANG SUDAH WAFAT UNTUK MASUK KEDALAM TUBUH MANUSIA YANG MASIH HIDUP) MULAI SEKARANG SEGERALAH ANDA BERHENTI DAN BERTAUBAT PADA ALLAH SWT. TINGGALKAN SEMUA RITUAL YANG MENYESATKAN ITU.
SEBAB RUH YANG ANDA PANGGIL UNTUK MASUK KEDALAM TUBUH MANUSIA ITU ADALAH HAKEKATNYA JIN QORIN YANG MASUK.
KENYATAAN DILAPANGAN YANG SERING AKU JUMPAI, ADA DIANTARA MEREKA YANG SENANG MELAKUKAN RITUAL KEHADIRAN, SEKEDAR CONTOH, BIASANYA MEREKA MEMANGGIL :
– RUHNYA SYEKH ABDUL QODIR JAELANI
– RUHNYA SUNAN KALI JAGA
– RUHNYA BRUCE LEE
– RUHNYA SI PITUNG
– RUHNYA NYI RORO KIDUL
– RUHNYA NYI BLORONG
– RUHNYA PRABU SILIWANGI
– RUHNYA PRABU KIAN SANTANG
– RUHNYA DEWI KWAN IM
– RUHNYA DEWI LANJAR
Dan masih banyak lagi contoh yang lainnya.
Bila ada orang yang mengaku kemasukan ruh-ruh dari orang-orang yang aku sebutkan di atas, ketahuilah wahai Saudaraku yang seiman dan seagama, bahwa semua itu adalah BOHONG.
Sekedar penguat keyakinan, apakah anda yakin bahwa ruh yang masuk kedalam tubuh orang itu adalah betul-betul ruh nya dari orang yang anda panggil itu? Apa dalilnya? Apa buktinya? Apakah anda pernah melihat orang-orang tsb diatas sehingga anda merasa yakin bahwa itu adalah benar-benar ruh orang yang sudah wafat yang kemudian atas ritual anda lalu masuk kedalam tubuh manusia yang masih hidup?
Ketahuilah saudaraku, semua itu adalah TIPU DAYA JIN, IBLIS, SYETAN agar manusia terjerumus kedalam JURANG SYIRIK.
Allah Swt berfirman dalam Surat Al Jin : 6
“Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan “.
Kemudian dalam Surat Az Zukhruf : 36 Allah berfirman:
“Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Qur’an), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi (qorin) teman yang selalu menyertainya”
Rasulullah Muhammad saw bersabda tentang al Qorin,
“tidak satupun dari kamu yang tidak diwakilkan oleh Allah seorang qorin (peneman) baginya dari bangsa jin.” Para sahabat bertanya: “apakah qorin itu juga diperuntukkan bagimu wahai Rasulullah Muhammad SAW?” beliau menjawab : “juga bagi saya, akan tetapi Allah SWT telah menolongku terhadapnya, lalu ia (qorin) masuk Islam, sedangkan ia tidak akan menyuruhku kecuali pada kebaikan.”
(HR muslim)
***
Saudaraku-saudaraku, ketahuilah Qorin adalah mahluk ghaib (tidak nampak oleh kasat mata) yang harus dipercaya keberadaannya.
Orang yang bertaqwa dan beriman harus percaya kepada makhluq ghaib yang diciptakan Allah.
Tidak mempercayai keberadaannya berarti mutu ketaqwaan dan keimanannya masih perlu dipertanyakan.
Qorin jin/syetan :
Dalam arti khusus adalah yang disertakan Allah kepada setiap manusia sejak dilahirkan.
Dalam arti umum adalah syetan atau godaan yang hadir dalam kehidupan manusia yang jauh dari petunjuk Allah, lalai menjalankan perintah-Nya dan tidak menjauhi larangan-Nya.
Kalaupun ada kesamaan antara pengakuan si “makhluk ghaib” dengan sejarah hidup seseorang yang telah meninggal, bukanlah merupakan bukti bahwa itu ruh orang tertentu yang bergentayangan.
Itu adalah ulah jin Qorin orang tersebut saat masih hidup.
Si jin Qorin ini berumur panjang dari orang itu yang memiliki data-data lengkap mengenai kehidupan orang itu. Dengan demikian qorin akan sangat mudah menjabarkan sejarah hidup orang yang sudah meninggal atau yang masih hidup.
Allah Swt berfirman dalam Surat Al Maidah : 72
“SESUNGGUHNYA ORANG-ORANG YANG SYIRIK (MENYEKUTUKAN ALLAH) MAKA ALLAH AKAN MENGHARAMKAN SYURGA BAGINYA DAN IA DITEMPATKAN KE DALAM NERAKA”
Sekian, semoga ada manfaatnya buat kita semua. Amin Ya Robbal’aalamiin.
Bila diantara pembaca blog ini ada yang sependapat atau tidak sependapat dengan kami, silahkan anda menulis komentar. Terima kasih.
Billaahit taufiq walhidayah, Wassalaamu’alaikum warohmatullohi wabarokaatuh.
Hamba Allah Yang Faqir pada Rohmat Allah Swt
Hamba Allah yang dhoif disisi Allah Swt
(Ust. DJONAKA AHMAD & UST. AHMAD FERDI)
Komentar Terbaru